Senin, 22 Mei 2017

Tindakan Mengurangi Bencana

Cara Mencegah dan Menanggulangi Bencana Alam
 A. Banjir
          Banjir adalah meluapnya aliran sungai akibat air  melebihi kapasitas tampung sungai, sehinngaa meluap dan menggenangi dataran atau daerah yang lebih rendah di sekitarnya. Banjir menjadi masalah apabila banjir tersebut memberikan dampak kerusakan atau dampak negatif terhadap lingkungan manusai, antara lain :
1)     Kerusakan prasarana
2)     Tergangguanya aktivitas manusia dan aktivitas ekonomi
3)     Menurunnya kualitas hidup
1.  Faktor-faktor penyebab banjir
  •    Pengaruh aktivitas manusia : penggundulan hutan, pembangunan pemukiman
  •    Kondisi alam yang bersifat tetap (statis) : kondisi geografi, topologi yang cekung, aliran sungai
  •    Peristiwa alam yang bersifat dinamis : curah hujan yang tinggi, pendangkalan dasar sungai, terjadinya pembendungan, penurunan muka tanah atau ambles
2.  Mengurangi resiko banjir
  • Kegiatan fisik (struktur) : pembangunan waduk, tanggul di pinggiran sungai, kanal-kanal, pembangunan interkoneksi, pembangunan polder, dan penelusuran sungai
  • Kegiatan nonstruktur :pengelolaan dataran banjir, konversi tanah dan air di hulu sungai, penanggulangan banjir
  • Kombinasi upaya struktur dan nonstruktur
3.  Mengatasi banjir
   Tindakan-tindakan persiapan banjir
   Tindakan-tindakan saat terjadi banjir
   Usaha pasca bencana banjir

B. Tanah Longsor
        Tanah longsor adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat dalam volume yang lebih besar. Gejala umum terjadi tanah longsor :
   Keretakan lantai dan tembok pada bangunan
   Ambles sebagian lantai kontruksi
   Terjadi penggembungan pada tebing lereng
   Miringnya pohon-pohon
   Munculnya rembasan air
   Muka air sungai naik beberapa cm dan air sungai menjadi keruh secara tiba”
   Runtuhnya sebagian tanah
1.  Faktor-faktor penyebab terjadi longsor :
   Meningkatnya sudut lereng karena kontruksi baru
   Meningkatnya kandungan air
   Hilangnya tumbuh-tumbuhan karena kebakaran
   Berubahnya materi-materi lereng
   Getaran akibat gempa bumi
   Penambahan beban oleh hujan
2.  Mengurangi resiko bencana tanah longsor
   Survey dan pemetaan kawasan yang rentan
   Pemasangan rambu-rambu
   Peraturan tata guna tanah
   Perbaikan sarana
   Pendidikan masyarakat
   Pemantauan dan peringatan
3.  Mengatasi Tanah Longsor
   Menetahui dan menghindari kawasan rawan bencana
   Memahami tindakan-tindakan ketika terjadi dan pasca bencana longsor
C.  Tsunami
      Tsunami adalah istilah untuk gelombang raksasa yang bergerak cepat dan tiba-tiba, yang diakibatkan oleh pergeseran di dasar laut. Tanda-tanda akan terjadinya tsunami :
   terdapat getaran kuat yang dapat dirasakan di sekitar pantai
   setelah getaran mereda, air laut di pantai surut tiba-tiba
   tsunami akan datang kira-kira 15 menit setelah gempa
   gelombang pertama datang tidak terlalu besar, dan berikutnya adalah yang berbahaya
   perhatikan tingkah laku hewan
1.  Mengurangi Resiko Tsunami
   perlindungan garis pantai
   system peringatan dini
   pendidikan dan pembelajaran
   kemitraan
   pemetaan kawasan rawan dan tempat evakuasi
   penyiapan posko bencana
   satgas penanganan bancana
2.  Mengatasi Tsunami
   mengetahui kawasan rawan tsunami
   memahami tindakan-tindakan persiapan, menjelang, saat terjadi, dan pasca terjadi
3.  Penyelamatan dan Pemulihan
   pemerintah dibantu masyarakat dan pihak-pihak lain
   prioritas dalam pemulihan
D. Gempa bumi
       Gempa bumi adalah sentakan asli dari bumi yang bersumber didalam bumi, merambat melalui permukaan, dan menembus bumi. Cara yang paling sering dipakai untuk mengukur besar suatu gempa adalah skala richter. Bentuk kerusakan laingkungan akibat gempa :
 Rusaknya fasillitas lingkungan
   Amblesnya permukaan tanah
   Gempa bumi laut menghasilakn tsunami
1. Mengurangi resiko gempa bumi
   Memetakan gempa bumi
   Monitoring gempa bumi
   Memperkirakan gempa
   Penerangan tentang gempa
2.  Mengatasi gempa bumi
Langkah-langkah mengatasinya :
   Mengenal daerah rawan gempa
   Mengamati perilaku hewan
   Memahami tindakan-tindakan sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi
   Penyelamatan dan pemulihan
Tindakan yang harus dilakukan :
   Melakukan evakuasi dan mendirikan tenda pengungsian bagi korban
   Melakukan penyelamatan
   Menyediakan bantuan medis
   Menyediakan MCK, air, makanan, dan minuman
   Menyediakan pendidikan darurat
   Melakukan pemulihan psikologis pada korban
   Memperbaiki dan membangun kembali gedung, sarana,fasilitas dll.
E.  Gunung meletus
      Sifat letusan gunung api terbagi menjadi dua, yaitu effusive (meletus secara perlahan) dan eksplosif (meleeetus secara meledak-ledak). Material-material yang dikeluarkan saat gunung meletus beruap abu, pasir,batuan,krikil kecil, cairan-cairan silikat, solfatar, asam arang, dan mofet. Tanda-tanda gunung meletus :
   Terjadi peningkatan suhu didaerah sekitar kawah
   Sumber-simber air yang kering
   Sering terjadi gempa vulkanik
   Sering terdengar suara gemuruh
   Turunnya binatang- binatang dari puncak didaerah kaki gunung
Kerusakan lingkungan yang tejadi :
   Timbul banyak korban
   Bertebaran debu gunung api yang dapat membahayakan penerbangan udara
   Rusaknya lahan pertanian
   Rusaknya semua material
   Terbakarnya hutan
   Keringnya sumber-sumber air
   Rusaknya lingkungan sekitar
1. Mengurangi resiko gunung api
   Memanfaat gunung api
   Tidak mengekploitasi gunung api
   Memahami bahaya letusan gunung api
2. Mengatasi bencana letuasan gunung api
   Sebelum terjadi letusan
   Saat terjadi letusan gunung api
   Saat terjadi letusan
   Setelah letusan gunung api
Mitigasi Bencana Gempa Bumi
        Mitigasi bencana, menurut UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana, dalam hal ini ancaman gempa bumi, serta bertujuan mengurangi dan mencegah risiko kehilangan jiwa serta perlindungan terhadap harta benda dengan pendekatan struktural dan nonstruktural. Mitigasi bencana adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pada semua tindakan untuk mengurangi dampak dari satu bencana yang dapat dilakukan sebelum bencana itu terjadi, termasuk kesiapan dan tindakan-tindakan pengurangan resiko jangka panjang. Mitigasi bencana mencakup baik perencanaan dan pelaksanaan tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko-resiko yang membahayakan yang di akibatkan oleh ulah manusia dan bahaya alam yang sudah diketahui, serta  proses perencanaan untuk respon yang efektif terhadap bencana-bencana yang benar-benar terjadi.
Tujuan mitigasi pada umumnya adalah untuk menghindari bencana yang terjadi, misalnya gempa bumi.
       Gempa bumi dapat diartikan sebagai getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi umumnya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi) yang menimbulkan guncangan atau getaran bagi bangunan di atasnya.. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Dalam pengukuranya, terdapat 2 satuan umum yang biasa digunakan secara internasional yaitu:
  •  Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia
  •  Skala rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude
Sumber : https://kartikaafriyanti.blogspot.co.id/2015/05/tindakan-untuk-mengurangi-bencana.html

Video :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar